Jakarta, INDOPERS,co,id // Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sulawesi Utara (Sulut) dikabarkan dalam kondisi memprihatinkan di Kamboja. Bahkan, dua di antaranya telah meninggal dunia pada Januari 2025.
Informasi ini pertama kali diterima Relawan Perempuan dan Anak (RPA) dari platform media sosial Indonesia One dan Bintang Bumi Indonesia (BBI). PMI yang berada di Kamboja serta keluarga mereka di Indonesia, termasuk Lydia Diana, melaporkan bahwa para pekerja tersebut kini hidup tanpa tempat tinggal dan makanan selama dua bulan terakhir. Mereka terpaksa tidur di jalanan dan emperan toko setelah melarikan diri dari perusahaan tempat mereka dipaksa bekerja dalam sindikat penipuan online. Senin (3/03/2025)
Para pekerja mengaku mengalami penyiksaan, termasuk penyetruman dan berbagai bentuk kekerasan, jika tidak mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
RPA telah berkoordinasi dengan Indonesia One, BBI, serta sejumlah instansi pemerintah seperti Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Mabes Polri, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), dan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulangkan PMI ke Indonesia serta bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencegah perdagangan manusia agar tidak terus terjadi,” ujar Jeannie Latumahina dari RPA.
Kasus ini menambah daftar panjang eksploitasi pekerja migran yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.
( Pimbred/tim )
Social Footer