Indo pers,Way Kanan.
Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YP 17 Baradatu, diduga fiktif.
Polemik anggaran BOS ini sesuai dengan data sejak tahun 2023 hingga 2024 yang banyak ditemukan kejanggalan alias diduga fiktif.
Seperti, pada tahun 2023, SMK YP 17 Baradatu menganggarkan sebesar Rp 19 juta rupiah untuk pembayaran daya dan jasa. Sementara, pada tahun 2024 ada peningkatan yang cukup signifikan, yakni mencapai Rp 42 juta lebih.
Kemudian, pembayaran honor tahun 2023, sebesar Rp 201 juta, namun ada kenaikan di tahun 2024, yakni sebesar Rp 317 juta lebih.
Lalu, penerimaan siswa baru juga, dianggarkan dua kali, yakni pada bulan Februari dan bulan Juni, yang seharusnya penerimaan siswa baru, hanya dilakukan sekali dengan rincian Rp 200 juta di bulan Februari dan Juni.
Kemudian, saat dikonfirmasi, Kepala sekolah SMK YP 17 Baradatu, Basyir membenarkan jika adanya kenaikan anggaran di tahun 2023 ke 2024.
"Iya benar, ada kenaikan. Kalau pembayaran daya, di tahun 2023 tidak banyak aktivitas yang menggunakan komputer, tapi di 2024 banyak aktivitas dan praktik pakai komputer," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, penerimaan siswa dilakukan dua kali, padahal siswa baru menerima Surat Keterangan Lulus (SKL) di bulan Mei.
"Kita buat dua kali memang, untuk memenuhi kuota," sangkalnya.
Atas dugaan tersebut, diharapkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan tersebut.(Tim/smsi)
Social Footer