Perjuangan tak kenal lelah, pembentukan Madura provinsi terus menggelora. Badan Silaturrahim Ulama Pesantren Madura (BASSRA) kembali menggelar pertemuan akbar membahas perjuangan tersebut.
Pertemuan yang rencananya akan digelar besok, Sabtu (24/5/2025) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) itu mengundang sejumlah tokoh penting. Di antaranya, bupati se-madura, ketua dewan se-madura, rektor hingga guru besar.
Kegiatan tersebut sebagai tindak lanjut dari berbagai agenda yang pernah dilakukan. Salah satunya, pertemuan dengan Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman.
Ketua Panitia Nasional Pembentukan Provinsi Madura (PNP3M) Achmad Zaini mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah taktis pembentukan Madura sebagai provinsi.
Pendapat dan pandangan dari para ulama, kepala daerah hingga guru besar akan dijadikan pijakan dalam menentukan langkah. Tujuannya, agar perjuangan membentuk Madura menjadi provinsi bisa segera terwujud.
“Semangat untuk menjadikan Madura sebagai provinsi tidak pernah surut, semoga apa yang dicita-citakan bersama segera terwujud,” harapnya.
Aba Zaini menyampaikan, dukungan terhadap upaya pembentukan Madura menjadi provinsi itu muncul dari hampir seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari para ulama, pemerintah daerah hingga para pemangku kebijakan di perguruan tinggi.
Dukungan tersebut menjadi kekuatan besar terwujudnya daerah otonomi baru bernama Provinsi Madura. Aba Zaini yakin, Madura akan segera memisahkan diri dari Jawa Timur.
Tokoh Madura itu belum bisa menjelaskan secara rinci materi apa saja yang akan dibahas pada pertemuan tersebut. Tetapi, yang pasti fokus pada seputar langkah-langkah nyata mewujudkan Madura menjadi provinsi.
“Kami memohon dukungan doa dari seluruh masyarakat Madura agar perjuangan ini segera terwujud demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Madura,” tandasnya. (Adi)
Social Footer